top of page

Tentang Wedding Dream yang Tidak Jadi Nyata

  • Gambar penulis: Dinda
    Dinda
  • 7 Apr 2022
  • 3 menit membaca

Holla!!! Setelah rehat sekian lama, akhirnya bisa punya waktu me time buat nulis ini. Yeeeaaayy daaaann dengan bahagianya aku mengumumkan bahwa akhirnya setelah pacaran 13 tahun aku dan dia menikah. Alhamdulillah...semoga kami berjodoh dunia akhirat aamiin!


Oke, kembali ke ngomongin nikah. Nikah itu bukan hal yang gampang buat aku dan suami. Hal terberatnya tentu ada di biaya pernikahan. Yap, kita menyiapkan biaya pernikahan benar-benar dari 0, tanpa ada bantuan dari orang tua sedikit pun sampai acara berakhir, dengan keadaan suami sandwich generation, dan gaji yang tidak seberapa saat itu. Tidak mudah tentunya tapi nyatanya bisa terjadi. Benar, menikah itu sudah ada rezekinya sendiri. Tenang...kalau sudah waktunya Allah pasti mudahkan semuanya.


Setiap perempuan pasti punya wedding dream yang pingin banget diwujudin bersama orang terkasihnya. Sama seperti aku. Awalnya masih semangat buat menuhin budgeting wedding dream yang nominalnya nyaris mendekati angka ratusan juta. Awalnya percaya kalo optimis pasti dapet, tapi setelah dijalanin kok berat banget ya?


Jadi banyak berantem, hati tuh rasanya beraaatt banget, sempat juga aku berpikir "Apa dia bukan jodoh aku ya? Kok gini banget sih?" Karena saat itu rasanya aku lihat suami kaya lihat musuh. Sampai akhirnya ada di tahap bertanya pada diri ku "Aku tuh maunya apa? pertengkaran menuju pernikahan ini apakah iya tanda dari Allah kalau dia bukan jodoh ku atau tanda dari Allah kalo cara ku menuju pernikahan itu salah? Aku tuh maunya wedding dreamnya atau ijab kabulnya?" Pertanyaan ini bener-bener aku tanya sama diri aku sendiri. Lamaaaaa banget untuk sampai di tahap aku sadar kalau menikah itu titik indahnya bukan di bagaimana acara pernikahannya, tapi ketika kita bahagia, tenang, dan nyaman dari sejak hari-hari menuju pernikahan sampai hari-hari setelah pernikahan, itu lah titik indahnya. Aku bisa ngomong seperti ini setelah 6 bulan pernikahan dan menyadari kalau pernikahan yang kemarin itu luar biasa indah.


Wedding Dream Pun Harus Kandas!


Duluuu sekali, aku ingin pernikahan yang seperti ini :


Ada di hutan pinus, outdoor, menggunakan fresh flower, terkesan natural aja gitu. Yaa..orang-orang terdekat pasti sudah paham karena aku selalu ngomongin ini berharap Allah akan mendengar dan mengabulkan. Karena ucapan adalah doa kan? Sudah sempat cari venue hutan pinus juga dan seneng banget waktu bisa survei langsung terasa gitu vibenya.

Foto-foto di atas adalah waktu kita masih optimis ingin nikah di hutan pinus hehehe


Saat menjalani masa-masa sulit menuju pernikahan, tiba-tiba aja aku dipertemukan sama satu tempat yang gak kalah indahnya.

Sebuah masjid dekat rumah yang kental dengan nuansa putih dan gold. Bentuknya mirip-mirip Taj Mahal dan percaya atau enggak saat melihat ini aku langsung berucap "Aku mau menikah di sini" ucapan itu di dengar sama orang tua ku. Karena saat itu lagi pergi sama orang tua naik mobil. Sebetulnya ucapan itu hanya sekedar ucapan aja. Bukan berarti keinginan ku langsung berubah. Tapi ternyata Allah mudahkan jalan menuju masjid ini dibandingkan hutan pinus.


Merubah Wedding Dream

Wedding dream itu gak selalu yang kita idam-idamkan sejak kecil. Nyatanya wedding dream juga bisa dirubah saat kita dewasa bahkan h-beberapa bulan sebelum pernikahan. Fokus ku langsung berubah. Wedding dream ku berubah menjadi pernikahan intimate, dilakukan di rumah Allah dengan cara yang sesuai ajaran agama, DIY, dan serba putih, dan dihadiri orang-orang terkasih.


Dari mulai dekorasi, souvenir, catering, wedding dress, dan semua perintilan nikahan adalah pilihan aku dan suami bahkan beberapa hal aku kerjakan sendiri dengan tangan ku. Tidak ada yang dibeli hanya karena harganya murah atau dibeli karena sudah paketan atau bahkan mengucap kata "Yaudahlah itu aja biar simple." Nope. Bahkan kita rela bayar denda karena gak pakai catering rekanan Masjid hanya demi menggunakan catering makanan yang memang kita suka.


Dan inilah wedding dream ku yang baru..yang sampai saat ini masih bikin aku senyam senyum sendiri.


Nyatanya..aku menangis bahagia saat mendengar Papa menikahkan anaknya dan pacar 13 tahun ku mengucapkan janji sucinya dihadapan Allah. Gak ada lagi selain momen ini yang bikin aku senyam-senyum sampai saat ini. Bukan bagaimana dekorasinya, atau di mana perayaanya. Tapi foto-foto di atas lah yang membahagiakan hati.


Teman-teman... jalan menuju pernikahan setiap orang tidak sama. Ada yang lancar dari awal hingga akhir, ada yang sulit namun bahagia di akhir, ada juga yang bahagia namun sedih di akhir, atau bahkan selalu dilanda kesedihan dari awal hingga kandas. Selalu libatkan Tuhan dalam prosesnya. Jangan pernah mengambil kesimpulan sendiri. Karena sejatinya kita tidak pernah tau siapa jodoh kita. Jangan hanya karena cobaan yang datang silih berganti lalu menyimpulkan dia bukan jodoh kita, atau menyocokkan nasib pernikahan orang lain pada nasib pernikahan yang kita alami.


Tentunya kamu beruntung sekali jika bisa mewujudkan wedding dream mu, tapi jangan hanya karena ingin meewujudkannya kamu bahkan mengorbankan mimpi lainnya. It's ok kalau wedding dream harus kandas. Kamu masih punya kesempatan untuk membuat wedding dream lainnya yang bisa kamu wujudkan.



Yang selalu kita perjuangkan selama 13 tahun.....











Comments


Bergabung dengan milis kami

Jangan pernah ketinggalan kabar terbaru

© 2023 by Closet Confidential. Proudly created with Wix.com

bottom of page