top of page

Mengakhiri Cinta Dalam 3 Episode : Sebuah Opini

  • Gambar penulis: Dinda
    Dinda
  • 3 Okt 2018
  • 4 menit membaca

Diperbarui: 10 Apr 2020

Berawal dari percakapan via Whatsapp, seorang adik “memaksa” kakanya untuk menonton film pendek yang sedang disukai banyak orang karena digadang-gadang memiliki jalan cerita yang sederhana namun mengandung banyak makna. Si adik merasa jalan cerita yang ada di film ini sedikit banyak juga dialami oleh sang kakak. Sampai-sampai ia memaksa nonton bareng via video call whatsapp.


Setelah dibuat penasaran, kayak apa sih ceritanya? Akhirnya hari ini aku sampaikan pada adikku “hai adik! aku sudah menonton film rekomendasi mu.” dan inilah opini ku tentang film Mengakhiri Cinta Dalam 3 Episode.


1. Menyadari cinta atau tidaknya kita pada seseorang butuh pengamatan dengan waktu yang panjang.


Well..film ini menggambarkan problematika pasangan yang menjalankan hubungan yang panjang sebetulnya. Sepertinya hampir semua pasangan yang pernah menjalani hubungan lebih dari 5 tahun pasti akan merasakan hal yang sama seperti Satrio dan Ayu. Tiba-tiba kepikiran “gue cinta gak ya sama dia?”, “Gue yakin nih mau maju kejenjang selanjutnya?”, “Apa jangan-jangan selama ini gue cuma merasa terbiasa bukan cinta?” dan pertanyaan lainnya yang kadang-kadang muncul kapan aja. Kayaknya ini adalah suatu hal yang wajar. Terlebih lagi, semakin panjang suatu hubungan maka kita akan dihadapkan pada segelintir permasalahan yang bukan hanya berasal dari pasangan namun juga dari lingkungan sekitarnya juga. Seperti keluarga dan teman. Intinya, semakin panjang hubungan lo dan pacar lo maka lo juga harus siap dengan perasaan “kok dia gini ya?”, “kok gw biasa aja ya sekarang?”, “kok jadi berubah sih?” dll. Naah..biasanya ini semua dibarengi dengan perasaan bosan, gemes, kesel, akibat perubahan sifat ataupun karena hal lainnya. lalu muncul deh bisikan setan "Lu tu gak cinta sama dia. Buktinya bla..bla..blaa.."


Hubungan aku dengan pasangan sudah berjalan 9 tahun. Sesekali juga muncul kok seperti pertanyaan di atas. Bukan hal yang mudah untuk memberikan jawaban yang benar bagi diri sendiri terhadap pertanyaan tersebut. Bukan Cuma butuh waktu untuk bertanya pada diri sendiri, tapi juga harus dibicarakan heart to heart dengan pasangan. Kalo mikir sendirian yang ada bikin keputusan blunder kayak Satrio. Mau sekeras apapun pala pacar kalian, se-egois apapun dia, akan selalu ada timing yang tepat untuk bicara heart to heart. Asal tepat aja waktunya.


Emang gak mudah sih apalagi buat orang-orang yang cenderung diam dan punya prinsip “Yaudahlah, yang penting dia bahagia. Gue mah gampang.” Kebetulan pacar ku adalah tipe yang seperti itu. Diam, cenderung jarang berbagi perasaan dengan aku, pokonya yang penting aku senang, perihal bagaimana perasaan dia, tidak terlalu dia pikirkan. Orang-orang seperti ini sebetulnya yang bahaya. Ya..semacam Satrio gitulah. Tiba-tiba minta putus karena merasa tidak cinta setelah 8 tahun pacaran. Suatu hal yang amat sangat tidak mungkin.


Bedakan mana tidak cinta dan mana yang sedang jenuh.


2. Pentingnya komunikasi.

Komunikasi yang aku maksud di sini bukan komunikasi yang harus chatan tiap hari, tiap menit, dsb. Komunikasi yang aku maksud adalah pentingnya mengutarakan apa aja yang sedang kita rasakan ke pasangan kita. Film ini menunjukan bahwa komunikasi antara Satrio dan Ayu benar-benar tidak bagus. Satrio benar-benar tidak mau terbuka perihal perasaannya, yang hanya bisa dia sampaikan hanya kata-kata tidak cinta dan menganggap kalau pasangannya keras kepala yang gabisa nerima pemikirannya dia. Menghilang 3 tahun tanpa kabar. Ini kayaknya hal tersulit yang dilakukan oleh pasangan yang pacaran lama. Anjir gak komunikasi 3 hari aja jantung deg-degan ini lagi 3 tahun. Intinya mengedepankan perasaan pasangan itu bagus, tapi sesekali mengutarakan mau mu juga harus. Hubungan kan terjadi atas kesepakatan dua orang, bukan kamu saja, atau aku saja. Tinggal gimana milih waktu yang pas buat komunikasikan itu semua. Buat yang pacarannya udah lama harusnya udah tau dimana celah-celahnya.


3. Jangan takut untuk mengakhiri hubungan seberapapun lamanya kalian pacaran!


Satu hal yang aku suka dari film ini adalah Satrio dan Ayu tidak takut untuk mengakhiri hubungan meskipun sudah berjalan 8 tahun. Kenapa aku suka? Karena mengakhiri hubungan bagi yang sudah menjalin hubungan terlalu lama biasanya sulit untuk dilakukan. Mostly karena merasa sayang dengan waktu yang sudah dilewatkan bersama. Anjir..8 tahun tuh gak sebanding dengan selamanya cuuy! Bayangin aja cuma gara-gara sayang sama 8 tahun pacaran lalu mengorbankan masa depan bersama orang yang gak kita sayang, atau dengan orang yang sering menyakiti hati? Serius masih mau sayang-sayang waktu pacaran lu? Mending putus deh. Ini khusus untuk kasus yang emang sudah gak bisa termaafkan ya seperti perselingkuhan yang terjadi terus menerus, dan pelanggaran tak termaafkan lainnya.


4. Jika kamu adalah jodoh ku, dimanapun kau berada pasti akan bersama. Namun jika bukan, selama apapun waktu kita bersama, selalu ada celah bagi Tuhan untuk memisahkan kita.

Ini siihh inti dari filmnya. Perihal jodoh! Deg..degan loh sebetulnya kalo diingetin perihal jodoh. Cuma bisa berdoa sama Tuhan semoga pilihan ku sudah mewakili pilihanNYA. Ya..karena balik lagi, selama apapun atau sesebentar apapun hubungannya kalo gak jodoh ya pasti berpisah. Makanya sekarang banyak banget yang lebih memilih hubungan tanpa status atau ada juga yang menginginkan taaruf dan sebutan-sebutan lainnya. Terserah, bebas, semua orang berhak memilih jalan hidupnya untuk sampai pada jodohnya. Jangan lupa berdoa karena Tuhan yang menentukan segalanya!


Haaah..segitu dulu ah reviewnya. Film ini bukan nyuruh kalian untuk putus atau untuk mikir apakah kalian beneran cinta sama pacar yang sudah lama kalian pacari? No! Film ini Cuma menggambarkan realita pasangan yang punya hubungan lama. Jangan salah ambil keputusan juga jangan takut untuk ambil keputusan. Ini sih yang aku tangkep. Aku nulis ini bukan sok pinter, sok bijak, sok paling tahu dan lain-lain tapi emang cuma mau berbagi pengalaman aja. Aku masih belajar kok buat bikin pacar ku lebih mudah mengutarakan apa yang dia mau biar nanti gak kaya WC mampet dan buat lebih mau mendengar isi hatinya jadi gak batu-batu amat gitu pala ku. Hehehe. 9 Tahun pacaran selalu ada hal yang baru setiap tahunnya, that’s why belajarnya gak kelar-kelar. Belom beres yang satu udah muncul hal baru lainnya. Seru yah! Semoga Happy Ending! Doakan ya.

Comments


Bergabung dengan milis kami

Jangan pernah ketinggalan kabar terbaru

© 2023 by Closet Confidential. Proudly created with Wix.com

bottom of page