Ketika Si Doyan Explore dan Si Santai Jalan-Jalan Bersama
- Dinda
- 3 Jul 2021
- 4 menit membaca

Wait....what? emang bisa ya?
Bukannya malah jadi bertengkar ya?
Well..mencari partner jalan-jalan adalah bagian tersulit menurut ku. Apalagi untuk teman-teman yang tidak bisa jalan-jalan sendiri. Masalah yang terjadi bukan sebatas mereka bisa ikut atau enggak, tapi setelah mereka ikut gimana caranya menyatukan banyak mau menjadi satu trip yang menyenangkan. Menyenangkan itu harus. Karena sejatinya ya kalo jalan-jalan harus senang dong.
Queen dan Jhon adalah dua pribadi yang berbeda. Queen suka sekali menghabiskan waktunya untuk mendatangi tempat baru. Kalau bisa jangan sampai ada satu menit pun yang terpakai hanya untuk diam di penginapan. Pokoknya harus gerak. Sementara, Jhon adalah pribadi yang suka sekali menghabiskan waktunya dengan bersantai. Apalagi konsepnya traveling. Baginya traveling adalah saat di mana ia bisa rehat sejenak dari serangkaian aktivitas rutinnya. Pokoknya harus menghabiskan waktu dengan santai. Kalau bisa malah tiduran aja di penginapan.
Lantas gimana jadinya kalau mereka berada dalam satu trip ya?

Mereka punya waktu 3 hari 2 malam untuk berlibur ke sebuah pulau paling terkenal di Negeri Lima, Pulau Kole. Pulau Kole termasuk pulau kecil paling indah di Negeri Lima. Di sana ada banyak hotel-hotel unik dan mewah, laut yang indah, pegunungan sakral, hingga desa-desa adat yang sayang untuk tidak disinggahi. Singkatnya, ada beragam jenis wisata yang bisa dilakukan di Pulau Kole.
Itinerary?
Tentu saja ini hal pertama yang terlintas di otak Queen. Ia langsung menyelami google untuk cari tau destinasi mana saja yang memungkinkan untuk ia singgahi. Ia selalu menyusun jadwalnya dimulai dari pukul 06.00 pagi dan berakhir saat matahari terbenam. Yaaa...benar-benar tipikal orang yang tidak mau rugi waktu. Satu hari ia berencana untuk mendatangi tiga destinasi dengan jarak antar destinasi memakan waktu 1 jam. Bagaimana?
Bukan hanya satu itin, ia juga membuat beberapa rencana beserta foto destinasinya. Kali ini karena ia tau akan pergi bersama Jhon yang memang tidak peduli destinasi. Jadi dari pada Jhon banyak bertanya, ia selalu melampirkan foto destinasinya.
Si Santai yang Jadi Tidak Santai
"HAH...Dimulai jam 6 pagi? gak salah?" Tentu saja Jhon terkejud melihat rentetan daftar itin yang dibuat oleh Queen.
"Jam 6 pagi tuh mau ngapain?"
Sudah barang tentu Jhon tidak mengerti kalau mengejar sunrise ya memang harus pagi. Mana peduli dia dengan best time suatu destinasi. Yang ia tau, kalau mau ke sana ya pergi aja. Gak perlu pakai best time.
"Kita jalan-jalan itu naik motor loh, kamu yakin untuk datangi tempat sebanyak ini?"
Queen yang memang tidak pernah peduli dengan kenyamanan, tidak pernah memikirkan hal ini. Lagi-lagi ia hanya ingin mengunjungi banyak tempat.
Tawar menawar destinasi pun dimulai. Cukup sengit tapi ternyata Queen dan Jhon cukup mau berkompromi.
Gimana Mereka Dealing Dengan Kemauan Masing-Masing?
Perdebatan yang cukup sengit membuat Queen dan Jhon tidak membahas trip ini untuk beberapa hari. Namun hal itu diselingi dengan perbincangan tentang keinginan masing-masing terhadap sebuah perjalanan.
Jhon yang merupakan seorang therapist ingiiiin sekali menikmati harinya dengan memandang laut lepas, sesekali berenang di laut, atau bahkan melakukan olahraga air lainnya. Ya, sesuatu yang jarang ia temukan di tengah kesibukannya menyembuhkan seseorang.
Queen yang merupakan seorang travel enthusiast, selalu menginginkan tempat baru untuk diliput. Baginya kapan lagi ia bisa ke tempat ini? itulah kenapa ia selalu memaksimalkan perjalananya karena tidak ada waktu untuk mengunjungi suatu destinasi dua kali.
Cara seseorang menikmati sesuatu memang berbeda-beda ya. Nah ini yang seharusnya dipahami kalau kita bepergian dengan orang lain.
Queen pun pada akhirnya membuat kembali itin yang baru dan yang sudah disesuaikan dengan kemauan masing-masing. Start kegiatan tetap pukul 06.00 pagi namun dengan memilih destinasi yang tetap cantik pemandangannya jika didatangi pukul 8 atau bahkan pukul 9. Yaa just in case mereka terlambat bangun dan Jhon tidak mau bangun pagi. Satu hari tetap mendatangi tiga destinasi dengan mengganti satu destinasi dengan mengunjungi cafe ala-ala agar Jhon bisa sedikit bersantai dan menikmati perjalananya dengan bersantai di cafe yang memiliki pemandangan bagus. Satu malam menginap di hotel murah meriah dan satu malam menginap di hotel mewah yang lengkap dengan fasilitas water sport.
Apakah Masalah Selesai?
Oooh... tentu tidak. Masalah kembali muncul ketika jalan-jalan itu tiba. Ketika Queen sibuk on time sesuai dengan itin yang sudah dibuat sementara Jhon hanya menganggap itin hanya acuan bukan sebuah rundown yang harus dilakukan on time. Waktu yang telah diatur sedemikian rupa pun berantakan dan Queen mulai tidak menikmati perjalanannya.
"Tuh kan turun kabut. Kita kesiangan sampainya."
"Tuh kan hujan. Sudah aku bilang kalau ke sini harus pagi biar cerah." dan masih banyak gerutuan lainnya yang dilontarkan oleh Queen. Hingga akhirnya di hari pertama mereka berhasil mendatangi ketiga tempat sesuai itin namun dalam keadaan cuaca yang kurang baik.
"Kamu menikmati hari pertama ini?" Tanya Jhon saat mereka sedang makan malam di pinggir pantai.
"Tidak begitu. Bisakah besok lebih on time?"
"Mengapa tidak menikmati? semua yang ada di itin mu kita lakukan semua."
Queen...ya sesuai namanya. Ia sangat perfectionist dan on time . Kenyataan baru yang harus dinikmati juga oleh Jhon selama liburannya. Menghadapi perempuan perfectionist yang punya ekspektasi tinggi. Saat semua melenceng dari rencana maka runtuhlah ekspektasi Queen.
"Queen...ini liburan. Ayo kita nikmati dengan maksimal. Kita lakukan sesuai rencana tapi jika itu semua tidak bisa sempurna, mau kah kamu menikmati ketidaksempurnaan itu?"
Pertanyaan yang ternyata membuat Queen sedikit berpikir. Pada akhirnya ia memang ingin menikmati liburannya kali ini. Jadi ia berdamai dengan dirinya sendiri. Toh pada akhirnya Jhon pun tidak pernah mengeluh harus berlibur dengan cara Queen.
Yes. Konflik yang terjadi bukan hanya antara Jhon dan Queen tapi juga dengan batin masing-masing.
Ketika Si Doyan Explore dan Si Santai Jalan-Jalan Bersama
Kompromi. Sepertinya jadi satu-satunya cara agar tetap bisa menikmati liburan ditengah ketidaksamaan gaya liburan. Pada akhirnya kita harus bisa berdamai dengan diri sendiri, partner jalan-jalan, bahkan alam semesta. Karena semua diluar kendali kita.
Perjalanan Queen dan Jhon pada akhirnya bisa mereka nikmati. Bisa kok. Dua orang berbeda gaya jalan-jalan dan trip bersama. Hanya saja challengenya memang lebih besar. Mungkin ini bisa diterapkan kalau kalian pergi bersama sahabat, pasangan, dan orang yang sudah lama kalian kenal. Kenapa? aku rasa jarang ada orang yang mau kompromi dengan orang baru.
Well..apapun gaya liburan kamu pastikan kamu menikmatinya ya :)

ComentƔrios